Bagi pengguna tunanetra, mencicipi keduanya tak semudah mereka yang berpenglihatan. Ini karena terdapat perubahan struktur atau tata letak dari browser-browser tersebut.
Nah, lewat artikel ini penulis ingin memberikan tips bagi pengguna tunanetra.
Blank, Blank, Blank!
Kala Firefox 4 dan IE9 dirilis, jutaan orang pun mengunduhnya. Tak terkecuali tunanetra yang mau tidak mau harus mengikuti kemajuan yang diusung kedua browser tersebut.
Dengan penuh kesabaran, tunanetra pun menunggu proses unduhan selesai, sambil membayangkan nanti bakal ber-internet ria dengan browser baru.
Proses instalasi pun dilewati dengan perasaan berdebar-debar. Sebentar lagi, segera setelah proses instalasi usai dan browser baru dijalankan, maka siapa pun yang melihat si tunanetra mengoperasikannya bakal berkata, "wow keren!"
Namun, apa yang terjadi ketika browser dijalankan?
"Blank blank blank," begitu kira-kira suara pembaca layar yang digunakan tunanetra untuk memperoleh informasi mengenai isi browser yang baru saja terpasang di komputer. Wah, kenapa bunyinya "blank blank blank" bukan "welcome to Mozilla Firefox 4" atau kalimat penyambutan lainnya?
Ternyata, perubahan GUI (Graphical User Interface) yang diusung dua browser baru tersebut berpengaruh pada kompatibilitas pembaca layar yang digunakan tunanetra.
Jadi, pembaca layarnya tidak dapat mengenali elemen-elemen baru yang ada pada browser tersebut. Sebagai akibatnya, pembaca layar tak dapat membacakan informasi yang ditampilkan browser di hadapannya.
Tak Perlu Gigit Jari
Lalu, apakah tunanetra cukup gigit jari menerima kenyataan ini?
Untungnya, beberapa pembaca layar ternama seperti Jaws for Windows dan Window-Eyes langsung membenahi diri dan merilis versi terbaru untuk mengakomodasi kebutuhan tunanetra akan kompatibilitas terhadap browser baru.
Jaws for Windows versi 12 dan Window-Eyes versi 7.5, keduanya kini telah mendukung Firefox 4 dan IE9!
Tapi tunggu dulu! Meski sudah mendukung bukan berarti sudah sempurna.
Masih ada beberapa elemen dalam browser yang belum dikenali dua pembaca layar tersebut, dan untuk itu, perlu bagi tunanetra untuk mempersiapkan "senjata tambahan" sebelum mulai browsing dengan browser baru.
Internet Explorer 9
Sebenarnya tak banyak yang dapat dilakukan untuk mengakali browser ini. Langkah paling efisien yang perlu dilakukan adalah menon-aktifkan loading gambar dan animasi, agar proses browsing bisa lebih cepat dan nyaman.
Caranya, buka IE9 lalu klik Tools dan pilih Internet Options. Selanjutnya, klik tab Advance dan jelajahi pilihan Multimedia. Non-aktifkan saja segala yang berhubungan dengan gambar, musik, atau video, sehingga ketika tunanetra sedang browsing tak akan terganggu oleh elemen-elemen tersebut.
Pengguna komputer berpenglihatan juga dapat membantu menyingkirkan toolbar-toolbar yang tidak perlu, misalnya toolbar mesin pencari atau toolbar bawaan aplikasi yang terpasang, misalnya dari download manager.
Mozilla Firefox 4
Kalau tunanetra lebih memilih Firefox 4, maka banyak hal yang dapat dilakukan untuk menyamankan proses browsing mereka.
Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah mengunduh dan memasang sebuah aplikasi gratisan bernama Firefox Booster. Dengan aplikasi ini, pengguna dapat melakukan tweak kecepatan browser yang sejatinya dapat juga dilakukan secara manual dengan mengetikkan about:config di address bar. Pilihlah setting kecepatan sesuai dengan koneksi yang digunakan.
Langkah berikutnya adalah menyingkirkan search bar dan toolbar yang tidak perlu. Caranya adalah dengan menjalankan browser terlebih dulu, lalu klik View dan pilih Toolbars. Sisakan (beri tanda centang) pada Menu Bar dan Navigation Toolbar saja, lalu pilih customize dan singkirkan item-item yang tidak perlu (search bar), karena item tersebut dapat mengganggu tunanetra saat bernavigasi.
Extensions
Selanjutnya, usahakan untuk meng-uninstall extensions, plugins, dan komponen Firefox lain yang berhubungan dengan visual, karena pengguna tunanetra tak akan menggunakannya dan tentu saja akses browser akan meningkat. Dengan kata lain, minimalkan extensions hanya sisakan yang diperlukan saja.
Nah, supaya tidak bingung, penulis coba berikan beberapa extensions yang mungkin berguna bagi user tunanetra.
Webvisum: Extensions yang satu ini sangat membantu tunanetra. Salah satu fungsinya adalah alat bantu dalam proses input CAPCHA yang biasanya berupa gambar, jadi dengan extensions ini tak perlu lagi memanggil orang berpenglihatan untuk membantu memasukkan kode CAPTCHA. Fungsi lainnya adalah optimalisasi terhadap halaman yang di-load, bisa juga dipakai untuk men-disable image, dan ada penanda berupa suara "klik" yang akan memberitahu tunanetra bila halaman telah sempurna terbuka.
Status-4-Evar: Extensions ini dapat dipasang agar tunanetra tetap dapat mengetahui status halaman yang sedang dibuka. Pada browser Firefox 4 status bar yang biasanya terletak di bawah browser telah dihilangkan, tapi dengan extensions ini status bar itu dapat dikembalikan.
NoScript: Extensions ini dapat digunakan untuk memblok skrip yang tak perlu di-load, sehingga tunanetra dapat lebih leluasa menentukan skrip mana yang perlu di-load atau tidak.
AdBlock Plus: Extensions yang sudah tak asing lagi bagi pengguna Firefox, fungsinya menghalau pop-up atau iklan yang bergentayangan di internet. Setelah dipasang, subscribe saja ke Easy list, dan jangan lupa subscribe juga ke ABPINDO yang mengenali iklan-iklan lokal di Indonesia.
Semoga bermanfaat!
Tentang Penulis: Eko Ramaditya Adikara adalah blogger tuna netra yang menggemari dunia digital dan teknologi informasi. Blognya bisa dibaca di http://ramaditya.multiply.com/. |
0 Comments:
Post a Comment