Adalah NetQin, perusahaan antivirus yang tengah kena masalah tersebut. Dikutip dari Cellular News, NetQin dituduh telah menginstall malware ke ponsel pengguna, bukannya malah menghilangkannya.
Antivirus yang ada di perangkat pengguna dikatakan telah dihilangkan agar virus yang dibenamkan tidak terdeteksi. Selesai sampai di situ? Sayangnya tidak, aksi lain perusahaan ini adalah meminta user untuk meng-updatesoftware antivirus buatan mereka dengan dalih untuk menghadapi peredaran virus di perangkat pengguna.
Nah, sudah bisa ditebak, untuk mendapatkan update antivirus tersebut, pengguna dikenakan biaya sebesar 2 RMB atau setara dengan USD 0,3.
Tiga operator seluler di China pun bereaksi dengan menghentikan layanan penjualan software NetQin yang melalui App Store mereka. Selain itu, akses NetQin untuk mengenakan biaya kepada pelanggan untuk mendapatkan upgrade software juga diembargo untuk sementara waktu.
Tentu saja, tuduhan ini bukanlah sembarangan. Sebab, menyangkut kredibilitas dari vendor keamanan tersebut yang seharusnya jadi pihak yang berperan dalam menangkis segala serang virus.
Namun sayang, NetQin masih belum membela diri. Perusahaan yang baru saja listing di pasar saham Amerika Serikat ini belum memberi pernyataan resmi untuk membantah tudingan miring tersebut.
Nama NetQin sendiri belakangan sejatinya cukup mengemuka. Hal itu setelah vendor tersebut mulai mendeteksi sejumlah virus yang berjalan di sistem operasi mobile Android. Sebut saja seperti SW.SecurePhone dan SW.Qieting yang ditemukannya.
2 Comments:
how do you get ranked in google? I learned about search engine optimization, especially google, but I haven't found a solution, would you share information with me?
Very interesting site. Hope it will always be alive!
Post a Comment