By.
AlgoritmaNews -
Serangan jantung di pagi hari ternyata lebih mematikan dari waktu lainnya. Demikian ungkap sebuah penelitian terbaru.
Borja Ibanez dan koleganya di Carlos III University of Madrid di Spanyol mengumpulkan data dari 811 orang yang menderita serangan jantung antara tahun 2003 dan 2008. Tim peneliti tersebut merekam kapan gejala bermula dan tingkat protein penanda kerusakan jantung. Demikian seperti yang dikutip dari New Scientist.
Protein yang dimaksud adalah enzim yang normalnya berada di dalam sel hati, namun dilepaskan ketika sel tersebut mati. Naiknya tingkat enzim di darah juga berarti banyaknya jaringan yang mati.
Serangan jantung biasanya lebih mematikan di pagi hari. "Puncaknya ada di jam 6 dan menjelang siang. Orang yang mendapat serangan tersebut pada periode tersebut mendapat 20 persen lebih jaringan yang rusak, dibandingkan waktu lain," jelas Ibanez.
Ibanez menyebut bahwa protein pelindung bernama salvage kinases mungkin merupakan penyebabnya. Sebagai contoh, sel hati di binatang pengerat dan babi melepaskan banyak protein ini, namun pada pagi hari hanya sedikit mengeluarkannya.
"Protein yang melindungi sel hati manusia dari kerusakan mungkin dapat menghasilkan sebuah kesimpulan baru," simpul Ibanez.
0 Comments:
Post a Comment