AlgoritmaNews Adalah Situs Berita Perkembangan Teknologi Terkini Yang Ter Update Setiap Hari | Mulai Dari Berita Teknoligi, Sains, Perbintangan, NASA, Satelit, Tips Trik Mengatasi Masalah Yang Terjadi Pada Prangkat Teknologi dan Masih Banyak Info Menarik Lainya.
Promo Web Hosting 500mb Bw Unlimited Cuma Rp.50rb Untuk 10 Pendaftar Pertama Order disini

Benarkah Terorisme Belum Hilang Meski Osama Tewas

By. AlgoritmaNews -
Mabes Polri menegaskan aksi terorisme di Indonesia secara otomatis tak akan hilang kendati Osama Bin Laden dikabarkan tewas akibat serbuan militer AS di Pakistan. Tindakan balasan teror dari jaringan Osama di Indonesia ditargetkan polisi segera dimatikan.
Keterkaitan Osama dengan jaringan teroris di Indonesia disebut-sebut masih cukup kuat. Salah satunya karena pengaruh kelompok Abu Bakar Ba'atsyir yang memiliki visi, misi, serta ideologi perjuangan yang mirip dengan Osama, yakni melumpuhkan kekuatan Barat serta kelompok-kelompok yang tak mereka sukai melalui cara-cara teror.

"Kami harap tidak ada [aksi teror balasan pascakematian Osama]. Meski demikian, kematian Osama bukan berarti Indonesia bebas dari terorisme. Potensi terorisme tetap ada dan harus diperangi bersama-sama seluruh elemen. Ini merupakan komitmen kepolisian untuk mengeliminasi semua gerakannya," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Boy Rafli Amar, hari ini.

Pada saat yang sama, lanjutnya, Polri belum mendapatkan permintaan resmi dari Kedubes AS di Jakarta untuk meningkatkan pengamanan. Meski demikian, polisi tetap mewaspadai adanya kemungkinan ancaman berbagai aksi teror. "Polisi tetap waspada dan mencermati situasi keamanan nasional dengan sebaik-baiknya," katanya.

Menurut dia, bahaya terorisme di Indonesia bisa ditangkal jika semua pihak bersama-sama saling membahu mematikan jaringan dan gerakannya.

Boy juga mengingatkan terorisme dan benih-benih gerakan radikal mereka bisa membahayakan kesatuan bangsa. Terorisme juga bisa muncul dengan berbagai macam versi termasuk yang belakangan kembali mencuat adalah Negara Islam Indonesia (NII) dan para pengikut Abu Bakar Ba'atsyir dalam sejumlah peristiwa terorisme penting seperti Bom Serpong yang melibatkan tersangka Pepi Fernando.

Boy menduga Pepi Fernando dibantu pihak lain dalam melancarkan aksi terornya. Kelompok Pepi ini diperkirakan sebagai penyokong dana di setiap aksi teror. "Kami memiliki dugaan kuat bahwa ada orang lain yang bertindak sebagai pemberi dana untuk menyokong sepak terjang Pepi Fernando sebagai teroris. Mabes Polri berkomitmen untuk membongkar kelompok tersebut," kata Boy.

Polisi, lanjutnya, tak bisa mempercayai keterangan Pepi begitu saja yang menyebut Pepi adalah jaringan teroris baru di Indonesia. Karena itu, penyidik Polri masih menelusuri adanya kelompok yang menggerakkan Pepi.

"Keterangan Pepi akan terus ditelusuri karena polisi tak berhenti pada pernyataannya yang mengaku sebagai jaringan teroris baru. Penyidik masih menelusuri adanya kemungkinan kelompok di luar Pepi dan siapa atasannya. Semua itu masih kami dalami," jelasnya

Menurut dia, Pepi masih sulit bersikap kooperatif dengan para penyidik polri terutama soal kegiatannya selama ini. Keadaan ini mempersulit polri membongkar jaringan Pepi dalam waktu singkat. "Dia masih belum mau terbuka," lanjutnya.

Sebelumnya, Pepi ditangkap Densus 88 terkait dengan penemuan paket bom buku dan Bom Serpong. Selain Pepi, satuan khusus antiteror kepolisian ini juga sudah menangkap 20 tersangka lainnya yang masuk kelompok Pepi.

Refrensi : Bisnis.com

0 Comments:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

Loading..

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More