AlgoritmaNews Adalah Situs Berita Perkembangan Teknologi Terkini Yang Ter Update Setiap Hari | Mulai Dari Berita Teknoligi, Sains, Perbintangan, NASA, Satelit, Tips Trik Mengatasi Masalah Yang Terjadi Pada Prangkat Teknologi dan Masih Banyak Info Menarik Lainya.
Promo Web Hosting 500mb Bw Unlimited Cuma Rp.50rb Untuk 10 Pendaftar Pertama Order disini

Benarkah? Konsumsi Ikan Kurangi Risiko Kebutaan

By. AlgoritmaNews - SATU lagi penelitian terbaru menunjukkan manfaat dari makan ikan. Wanita yang sering mengonsumsi ikan dalam pola makannya akan memiliki risiko rendah menderita kebutaan di usia senjanya.

Mengonsumsi ikan harus mulai jadi kebiasaan dalam pola makan dalam keluarga karena khasiatnya bagi kesehatan. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, wanita yang mengonsumsi ikan secara teratur memiliki risiko lebih rendah menderita penyakit degenerasi makular berkaitan usia (age-related macular degeneration/AMD), yaitu penyakit mata yang biasanya berkembang pada seseorang berumur di atas 50 tahun. Selain ikan, efek yang sama juga berlaku pada jenis bahan makanan lain yang mengandung asam lemak omega-3.

Kesimpulan studi ini merupakan bukti terbaru tentang hubungan saling melindungi antara minyak ikan dan kesehatan mata yang juga telah disimpulkan sejumlah penelitian sebelumnya yang telah menemukan manfaat yang sama. Dalam penelitian ini, peneliti dari Harvard melakukan analisis diet pada lebih dari 38.000 wanita.

”Data pengamatan yang kami dapatkan memang masih perlu dikonfirmasi dalam sebuah uji acak,” ujar penulis studi William G Christen, seorang profesor dari divisi obatobatan pencegahan departemen obat di Brigham and Women's Hospital dan Harvard Medical School di Boston, Amerika Serikat seperti dikutiphealthday.com.

”Tetapi pesan yang sudah terlihat tampaknya sederhana dan kuat,” tambah Christen.

”Minyak ikan yaitu kandungan asam lemak omega-3 yang terdapat pada ikan, yang telah lama diketahui dapat melindungi dari penyakit jantung juga dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam pencegahan AMD bagi wanita yang tidak menderita atau tidak terlihat tanda-tanda awal penyakit dan bagi mereka yang belum didiagnosis dengan AMD,” lanjutnya.

Christen dan rekan-rekannya melaporkan hasil penelitian mereka,yang didanai sebagian oleh National Institutes of Health Amerika Serikat.

Penelitian ini juga akan muncul dalam edisi cetak jurnal tersebut pada Juni mendatang. AMD sendiri disebabkan oleh merosotnya kinerja dan matinya sel-sel dalam makula, bagian retina yang digunakan untuk melihat lurus ke depan. Dengan jumlah penderita AMD akan meningkat tiga kali lipat dalam 25 tahun mendatang sebagaimana usia penduduk, ada kebutuhan mendesak untuk pemecahannya.

Penulis mencatat, sekitar 9 juta orang dewasa di atas usia 40 tahun di Amerika Serikat telah menderita stadium awal AMD. Sebagian besar dari mereka memiliki tanda-tanda awal penyakit, sementara sekitar 1,7 juta orang lainnya telah menderita stadium lanjutan penyakit yang mengakibatkan kehilangan penglihatan yang serius tersebut.

Sampai saat ini tidak ada metode yang diakui untuk mencegah penyakit ini, selain menasihati pasien untuk tidak merokok sehingga memperlambat terserang AMD bagi mereka yang tidak memiliki penyakit atau hanya menampilkan gejala-gejala awal penyakit.

Untuk mengetahui bagaimana diet bisa berfungsi sebagai pencegah penyakit ini, para peneliti memeriksa puluhan ribu kuesioner terkait makanan yang diisi oleh perempuan yang bekerja secara profesional di bidang kesehatan yang terdaftar dalam penelitian yang berhubungan dengan penyakit jantung dan pencegahan kanker yang disebut Women's Health Study.

Tidak ada seorang pun pria yang terlibat dalam studi ini. Semua peserta berada di rentang usia 40-an pada saat pendaftaran pada 1993. Di antara mereka tidak ada yang menderita AMD sejak awal studi. Kesehatan mata juga dipantau selama satu dekade, selama waktu itu sekitar 235 wanita ternyata akhirnya mengembangkan AMD.

Anggota tim mengamati bahwa wanita yang lebih tua cenderung mengonsumsi jumlah yang lebih tinggi dari kedua jenis asam lemak omega-3 yaitu docosahexaenoic acid/ DHA dan eicosapentaenoic acid/EPA, serta asam lemak omega-6 (yaitu arachidonic acid and linoleic acid).

Mereka yang mengonsumsi jumlah terbesar dari salah satu atau kedua asam lemak omega-3 (DHA dan EPA) diketahui memiliki risiko 38% lebih rendah mengembangkan AMD dibandingkan dengan wanita yang mengonsumsi lebih sedikit.

Studi ini menemukan, lebih khususnya bagi wanita yang mengonsumsi satu atau lebih porsi ikan setiap minggunya memiliki risiko 42% lebih rendah menderita AMD daripada mereka yang mengonsumsi ikan hanya sekali sebulan atau kurang dari itu.

0 Comments:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

Loading..

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More