"Bentuk media lain seperti televisi dan film tidak memiliki dampak langsung, tapi mendengarkan musik berhubungan erat dengan depresi, salah satu penyakit mental yang serius," ujar Dr Brian Primack, Profesor Kedokteran di Pittsburg University.
"Sampai saat ini, belum jelas apakah penderita depresi yang mulai mendengarkan musik sebagai pelarian atau mendengarkan musik dalam jumlah yang banyak dapat sebabkan depresi. Yang pasti, penemuan ini mampu membantu dokter dan orang tua untuk menyadari hubungan antara media dengan depresi," jelasnya. Seperti yang dikutip dari The Register.
“Penting juga diketahui kalau membaca mampu kurangi kemungkinan depresi. Hal ini cukup membantu, mengingat kini minat membaca buku semakin berkurang," tambah Primack.
Berikut adalah pernyataan resmi dari Pittsburg University:
"Studi ini melibatkan 106 partisipan remaja, yang 46 di antaranya didiagnosa menderita depresi. Para peneliti menemukan bahwa anak muda yang banyak mendengarkan musik, jika dibandingkan dengan yang jarang mendengarkan musik, memiliki peluang 8,3 kali besar menderita depresi. Sementara media yang lain tidak berpengaruh secara signifikan terhadap depresi"
3 Comments:
Thanks, I loved this blog post. I found this blog using Yahoo search, and certainly liked taking time to read it, so I'll probably drop through again within a week and read up on what's new :) Great Article!
I like the valuable information you provide in your articles. I’ll bookmark your blog and check again here frequently. I'm quite sure I will learn lots of new stuff right here! Best of luck for the next!
I am extremely impressed with your writing skills as well as with the layout on your weblog. Is this a paid theme or did you customize it yourself? Anyway keep up the excellent quality writing, it’s rare to see a nice blog like this one nowadays..
Post a Comment