Banyak pihak menuding bahwa salah satu biang kemacetan adalah semakin bertambahnnya jumlah kendaraan di Indonesia. Padahal bila dilihat dari sisi lain, bahwa semakin banyaknya jumlah kendaraan di jalan, menunjukkan tingkat perekonomian yang semakin baik.
Hal senada juga diutarakan oleh Johnny Darmawan, Ketua Gabungan Industri kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO). “Saya kira permasalahannya bukan terletak pada meningkatnya jumlah kendaraan.”
"Pemerintah jangan membatasi orang beli mobil seiring perbaikan tingkat ekonomi, yang bisa dilakukan pemerintah adalah memberikan alternatif bagi masyarakat," ujar Johnny.
Lebih lanjut pria ramah tersebut menjelaskan bahwa ada empat solusi utama yang dapat dilakukan untuk mengatasi kemacetan di kota besar khususnya Jakarta.
Pertama adalah pembenahan traffic manajemen, “Hal tersebut paling mudah dilakukan, karena tinggal menjalankan penegakkan hukum yang tegas di jalan, sehingga bisa membuat para pengguna jalan lebih tertib.” Seperti kita ketahui, saat ini banyak sekali nagkutan kota yang berhenti seenaknya, belum lagi kendaraan roda dua yang dengan santainya melawan arus lalu lintas. Tentu saja hal tersebut dapat menghambat kelancaran lalu lintas.
Yang kedua adalah memperketat pemberian izin pengemudi. Pasalnya diduga banyak para pengemudi yang mental dan pengetahuan berlalu lintasnya, belum siap untuk mengemudikan kendaraan di jalan raya.
Semisal dengan seenaknya berjalan santai di lajur kanan jalan bebas hambatan (tol), tidak saling mengalah saat di persimpangan hingga sepeda motor yang meliuk seenaknya bagaikan pembalap (nekat).
Ketiga pembenahan sistem transportasi massal, sehingga dapat memberikan rasa aman, nyaman, dan harganya terjangkau.
Terakhir adalah penambahan infrastruktur berupa jalan baru. “Kalau pemerintah tak punya dana besar bisa mendahulukan traffic management dulu, baru selanjutnya yang lain-lain," ulas Johnny.
"Dengan melakukan traffic management, penghematan sudah bisa dilakukan 20-30 persen dari kondisi sekarang ini. Penghematan itu seperti konsumsi bahan bakar dan waktu di jalan," tutup Johnny. Anda setuju?
0 Comments:
Post a Comment