Karena itu, Kementrian PDT menggandeng pihak swasta untuk menghasilkan teknologi baru yang dapat mempermudah percepatan daerah tertinggal. Salah satunya adalah PT Imitshu yang bergerak di bidang energi, menghasilkan penemuan baru berupa produk generator yang dapat digunakan untuk pengembangan pembangunan daerah tertinggal.
Direktur Utama PT Imitshu Ricky Wee mengatakan produk tersebut dinamakan Nano Wave yang dapat menjadi self generator tanpa solar dan mampu mengaliri listrik dengan daya sepuluh ribu watt. Ia mengklaim, produk tersebut dapat dibeli oleh pemerintah daerah dengan harga terjangkau dan mampu mengaliri listrik di satu desa.
“Jadi Nano Wave ini yang pertama di dunia, bentuknya self generator dan bisa charger sendiri tanpa solar, sengaja diciptakan untuk pengembangan desa tertinggal,” jelasnya kepada wartawan di Hotel Bumi Wiyata.
Penemuan tersebut, kata Ricky, bisa dipakai untuk menerangi perangkat Penerangan Jalan Umum (PJU), rumah penduduk, hingga menghidupkan mesin air. “Kami bersinergi dengan pemerintah dengan konsep ramah lingkungan,” jelasnya.
Sementara Menteri PDT Helmy Fhaisal mengatakan produk tersebut sudah mulai dapat diterapkan dan cocok untuk pengembangan desa tertinggal. Hal itu untuk mewujudkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
“Salah satu usaha mewujudkan MP3EI adalah dengan menggunakan energi terbarukan, dan percepatan konektivitas pembangunan desa tertinggal, sehingga produk ini bagus untuk mendukung program pemerintah,” tandas Helmy.
Refrensi
0 Comments:
Post a Comment