Seperti yang dikutip dari Softpedia, setiap misi penerbangan luar angkasa memiliki rencana darurat, yakni sebuah rencana cepat tanggap apabila terjadi sesuatu hal yang dianggap darurat.
Endeavour dan Discovery sudah nonaktif, setelah menyelesaikan misi penerbangan angkasa mereka awal tahun ini. Oleh karena itu, mustahil bagi kedua pesawat tersebut untuk dimasukkan ke dalam msis penyelamatan di rencana darurat ini.
NASA akhirnya beralih ke opsi International Space Station (ISS). Jadi jika penerbangan Atlantis gagal di orbit rendah Bumi, maka keempat astronotnya harus ikut bergabung dengan tim Expedition 28 di stasiun luar angkasa tersebut.
Hal ini dilakukan jika pesawat yang membawa para astronot tersebut dinilai tidak aman untuk memasuki kembali atmosfir Bumi, contohnya jika perisai penahan panas rusak parah atau terjadi kerusakan sistem.
Selanjutnya di rencana ini, pihak resmi NASA mengatakan bahwa ISS harus mampu mengakomodir kru Atlantis sampai pesawat luar angkasa Soyuz dapat menolong mereka. Meskipun begitu, rencana ini mungkin tidak terlalu bagus, karena kapsul Soyuz hanya mampu menampung tiga astronot saja.
"Semenjak peristiwa meledaknya pesawat Columbia di tahun 2003, kami kini memiliki program tanggap darurat untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan pasca peluncuran," ujar Chris Ferguson, Komandan misi STS-135 Atlantis dari NASA.
"Lalu karena tidak ada pesawat cadangan untuk misi ini, kami hanya bisa bergantung pada pilihan alternatif, entah melalui kapsul angkasa Soyuz maupun hal lainnya," tambahnya.
NASA bersama Russian Federal Space Agency (RosCosmos) juga sepakat untuk mengirimkan empat kapsul angkasa Soyuz selanjutnya, dengan hanya dua astronot di dalamnya. Hal ini dilakukan demi mencegah ditundanya program rotasi kru pesawat Atlantis di rencana misi penyelamatan tersebut.
0 Comments:
Post a Comment