Meski sederhana, konsep ambulans roda dua ini dianggap lebih efektif digunakan untuk negara di Afrika karena secara geografis banyak lokasi yang sulit ditembus kendaraan roda empat atau lebih. Selain lebih hemat dan praktis, dengan sepeda motor bisa lebih cepat tiba di lokasi dalam jarak tempuh menengah.
Bentuk ambulans sepeda motor ini mirip betor (becak motor) di Medan, Sumetera Utara yang digunakan sebagai alat transportasi warga. Hanya, dimensinya lebih panjang hingga mampu menampung satu tubuh manusia dewasa dalam posisi tidur. Ambulans ini juga dilengkapi atap dari terpal yang bisa dibuka-tutup sehingga pasien tak kebasahan saat hujan.
"Keuntungan dari kendaraan ini, mereka bisa dengan mudah menghadirkan fasilitas kesehatan ringan bagi masyarakat. Ongkosnya murah kalau dilihat dari konsumsi bensin dan bisa lebih mudah pergi ke satu desa yang belum ada jalan raya atau kawasan terpencil," jelas Joyce Mphaya dari UNICEF, seperti dilansir MCN (8/7).
Produk ini mulai didistribusikan ke beberapa negara seperti Sudan, Kenya dan Afganistan. Unicef dan e-Ranger berharap akhir tahun ini, sedikitnya 1.000 unit ambulans motor sudah bisa dipasarkan ke seluruh dunia, membantu kalangan tak mampu.
0 Comments:
Post a Comment