Mazda RX-7 produksi 1996 ini sudah diubah super-radikal, tak hanya bodi, bahkan mesin ditukar dengan buatan Amerika. "Mesin RX-7 buat saya kurang reliable, apalagi full tuned," komentar Victor, mekanik dari rumah modifikasi Rosella Auto Design.Lantas, jantung pacu apa yang dijejalkan Victor di ruang mobil Jepang itu? Sebongkah mesin V8 berkapasitas 5.700 cc dari Chevrolet LS1 yang dinilai Victor punya banyak kelebihan. Di antaranya, dari segi bobot lebih ringan 5 sampai 8 kg dari RX-7 karena bloknya menggunakan material aluminium alloy.
LS1 memiliki reliability yang mumpuni untuk digarap hingga bertenaga layak 'monster'. Meski konstruksinya beda, untuk membenankam LSI ke RX-7 tidak menemukan kendala. Ia memasang sub-frame depan custom pada sasis agar LS1 dapat terpasang dengan rapih dan rigid. Tapi, sebelum mesin dipasang, Victor harus memindahkan rumah setir dari kiri (karakter LS1) ke kanan.
Pekerjaan lain yang cukup menyita waktu, saat pemasangan wiring mesin LS1 pada dasbor. "Karena setir kiri, wiringnya harus pas di dasbor kanan, caranya dengan memperpanjang kabel agar bisa tersambung," sebutnya. Sementara komponen A/C dan radiator Edelbrock terpaksa dibuat ulang karena ruang mesin yang sempit.
Untuk menyalurkan entakan output LS1yang diperkirakan 300 HP, dipasang girboks T56 berkarakter 6-speed dari General Motors. Pemasangannya harus mundur 4 cm agar pas dengan konstruksi tuas persneling RX-7.
Dengan mesin yang ekstrem, tanggung kalau tak diikuti tampilan eksterior. Aroma VeilSide sangat mendominasi yang didatangkan body kit asli VeilSide Fortune dari Jepang dengan harga Rp150 juta, terdiri dari fender depan-belakang, apron depan-belakang berikut lampu, kaca spion, side skirt, sepasang pintyu dan sayap yang semuanya terbuat dari bahan fiberglass.
Diakui oleh Victor, untuk bisa menempeli semua body kit, perlu ada penyesuaian. Seperti bagian belakang harus memotong fender asli RX-7 4 cm agar pas. Setelah terpasang, bodi jadi lebih lebar 5 cm (depan) dan 8 cm (belakang).
Kerja Victor membuat tampilan RX-7 jadi lebih gahar.
2 Comments:
The brand new Zune browser is astonishingly fantastic, although not as fantastic as the iPod's. It operates well, but isn't as quick as Safari, and has a clunkier interface. For those who sometimes plan on utilizing the internet browser that's not an problem, but if you're organizing to browse the web alot from your PMP then the iPod's bigger display screen and greater browser may perhaps be critical.
Great site. Keep doing.
Post a Comment