Tour Engine memiliki solusinya, yakni memisah mesin menjadi dua. Seperti dikutip newscientist, mesin konvensional hanya mengubah 30% energi menjadi gerak karena rancangannya mengabaikan dua konflik, kompresi, dan pembakaran.
Agar efisien mengompres udara dan bahan bakar pada mesin, silinder yang ada harus dingin sehingga radiator secara konstan menarik energi dalam bentuk panas agar menjauhi silinder.
Namun hal ini akan mengurangi jumlah energi panas yang tersedia untuk mendorong piston dan menggerakkan mobil. Rancangan Tour Engine memisahkan silinder mesin menjadi dua, namun masih terhubung pipa.
"Silinder dingin menahan pipa masuk dan kompresi menahan siklus, sementara silinder panas membawa pembakaran dan sisanya. Memisahkan silinder memungkinkan ukuran silinder sesuai tugas berbeda pula," papar Tour Engine.
Pada mesin konvensional, silinder lebih kecil dibutuhkan untuk pembakaran, karena ukuran kecil berarti lebih efisien. Artinya, campuran pembakaran udara dan bahan bakar tak memiliki ruang yang cukup dan membuat energi yang ada hilang karena panas yang melewati pipa pembuangan.
“Pada mesin konvensional, 40% energi yang tersedia untuk sistem pendingin hilang,” kata Tour Engine.
Perusahaan ini memisahkan rancangan silinder agar dapat meningkatkan efisiensi hingga 50%.
0 Comments:
Post a Comment